Sabtu, 12 Januari 2013

Kata orang, cinta tak mengenal bentuk.






“When the rain Is blowing in your face. And the whole world is on your case. I could offer you a warm embrace. To make you feel my love”

September 20, setelah sekian lama tahu, tapi seperti tak tahu. Sempat berpikir untuk hanya sekadar melihat, malah lebih dari sekadar menyapa. Sapaan biasa, mengalir begitu mudah, mengalir begitu indah. Iya.., setelah satu kata di telephone genggam berubah menjadi senyum dari malam hingga pagi.

Kala bertemu pun sangat keterlaluan, keterlaluan berkesan dari yang seharusnya diharapkan. “Ini oleh-olehnya, maaf yang kemarin sudah kadaluarsa, jadi tadi beli di dekat kantor”, jelasnya.

Saat pertama kali bertemu, saat pertama kali bergetar, saat pertama kali terbang, saat pertama kali bergeming. “Dia tulis namaku di cake itu?” dalam hati berbisik sendiri sampai bingung sembari memegang sofa.

Kata orang, cinta tak mengenal bentuk, imajinasi, rupa, rasa, ruang. Kata orang cinta bisa begitu hening, ramai, tak kenal ampun, bahkan tak pernah lelah. Kata aku cinta itu kamu.

Baru saja mengenal kamu dalam 168 jam, lalu sudah pergi. Baru saja mengenal kamu dalam 168 jam, malah tak pernah berhenti berharap dapat kabar darimu. Baru saja mengenal kamu dalam 168 jam, bahkan tak pernah absen pulang untuk sekadar mendengar suaramu.

Ini memang terlalu cepat, dan terlalu indah. Seperti yang seharusnya Sangkuriang lakukan pada Dayang Sumbi mana kala ceritanya berubah, Dayang Sumbi seharusnya tidak memiliki hubungan darah dengannya. Dalam hitungan hari, rasa ini semakin tumbuh, semakin besar, seperti gunung yang ditumbuhi pepohonan hingga tak terhitung jumlahnya. Tapi, kadang matahari tak sehangat kelihatannya, hujan tak sesendu kelihatannya, angin tak semilir kelihatannya, laut tak setenang kelihatannya.

“No one wants, pain. But you cant have a rainbow without rain.”

Lewat mimpi ini, diletakan batu kecil. Batu yang tak akan terhempas oleh semua musim. Batu yang disusun sedemikian rupa hingga mampu menahan setiap guncangan. Batu yang meski kecil, tapi tertata rapih hingga membentuk garis lurus. Batu yang dengan sengaja diletakan menjadi sebuah jalan tak terputus.

"Go to the ends of the Earth for you. To make you feel my love,"

Untuk kamu, mimpi yang begitu kuat dan indah. Aku susun batu kecil untuk menyentuh mimpi hingga sisa nafas terakhir tubuh ini.





4.10.am. 13.jan.13

Lyric: Adele "Make You Feel My Love"

~ 2 komentar: ~

Unknown says:
at: 14 Januari 2013 pukul 07.41 mengatakan...

:)

Satu Luka says:
at: 15 Januari 2013 pukul 20.06 mengatakan...

Yang sabar ya muning :)

+

Labels

The Owner

Foto saya
Seorang laki-laki yang baru belajar menulis

Blogroll

About