Sabtu, 09 Agustus 2008

Ada Sapa di Pintu Lift


Hampir terpanggang oleh sang raja hari,
Aku mencoba berlari dengan detik,
Huh, keringat ini pun tak mampu mendinginkan jantungku,
Terus berdetak, semakin kencang, dan agak membuatku khawatir.

Tiba di sebuah lorong kotor dalam waktu yang tidak bertepatan dengan rutinitas,
Penuh sesak dijejali dengan kuda-kuda besi lusuh tak bertuan,
Seakan sedang menikmati ketenangan setelah dipecut dari pagi buta,
Dengan tergesa-gesa, aku melangkah lorong gelap dan kusam.

Ada sapa pagi itu di pintu lift,
Dia begitu sederhana dengan senyumnya,
Tak perlu pakaian mewah ataupun pernak-pernik yang lain.
Senyum itu telah membuat pagi ku menjadi lebih indah dalam hitungan detik.

Ah..mungkin dia hanya basa-basi tadi,
Di dalam lift kami membisu,
Seperti kursi yang disinggahi lalat,
Diam dan bergeming.

Tapi, entah aku yang bodoh,
Atau memang begitu apatis terhadap semua itu,
Sapa itu singgah lagi di telingaku,
Satu garis lengkung terbuka, membuka keindahan di pagi itu.



Lapangan Banteng, 5 April 2008, 09.00 pagi

~ 0 komentar: ~

+

Labels

The Owner

Foto saya
Seorang laki-laki yang baru belajar menulis

Blogroll

About