Embun mulai mengering,
Hawa dingin perlahan mulai menghilangkan wujudnya,
Kerak tanah merah sudah terlihat dengan jelas,
Tapi aku masih bertarung dengan mimpi.
Kepala ini terasa berat setiap pagi,
Ada beban sebesar gunung menimpa kepala ini,
Beban yang selalu setia menemani,
Beban yang tak terasa hampir membunuhku setiap pagi,
Kembali kerutinitas yang sangat memuakan,
Dengan sejuta beban tidak dapat dicerna,
Apa sebenarnya yang aku cari?
Kenikmatan sesaat atau malah kematian sesaat?
Bosan aku dengan keluh sebenarnya,
Tapi, apakah ini takdirku untuk selalu mengeluh?
Bahkan saat tertawa pun aku sempat mengeluh,
“Tawa ini begitu kering dan menyebalkan,” keluhku.
Halim, 10 Agustus 2008, 22.00 WIB
Minggu, 10 Agustus 2008
~ 0 komentar: ~
Posting Komentar